Angin Puting Beliung
Pernyataan Umum
Angin puting beliung biasanya terjadi pada masa peralihan musim kemarau ke musim hujan atau biasa disebut dengan musim pancaroba. Angin puting beliung bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi dengan rata-rata kecepatan 170 km/jam serta dengan durasi selama 5 menit. Ada banyak sebutan untuk angin puting beliung atau angin berkecepatan tinggi yang bersifat destruktif ini, seperti angin lisus/leysus. Lalu di daerah Sumatera, penduduk lokal biasa menyebut angin ini dengan Angin Bahorok. Namun, sebutan untuk angin puting beliung yang paling dikenal masyarakat ialah angin Tornado dengan kecepatan yang mencapai 320 km/jam, serta memiliki diameter sebesar 500 meter.
Urutan Sebab-akibat
Sebagian besar angin puting beliung mempunyai kecepatan sekitar 180 km/jam, dengan diameter sepanjang 75 meter atau 250 kaki. Namun, ada beberapa jenis angin puting beliung yang dapat mencapai kecepatan sebesar 480 km/jam dan berdiameter lebih dari 1.5 kilometer, serta bergerak sejauh 100 kilometer. Ketika udara panas dan dingin bertemu, maka kedua udara tersebut akan saling bertabrakan dan membentuk angin puting beliung. Selain itu, angin puting beliung juga dapat disebabkan oleh arus udara naik yang kuat yang terjadi di dalam awan. Kemudian, pada saat hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal-kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke puncak awan.
Lalu pada siang hari, suhu udara yang sangat panas diikuti oleh awan hitam yang mengumpul akibat radiasi panas matahari. Awan-awan tumbuh secara vertikal lalu di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang sangat tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi inilah yang kemudian terhembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan merusak apapun yang dilewatinya.
Ada beberapa tanda akan terjadinya angin puting beliung yang dapat kita pelajari. Pertama, apabila pada hari sebelumnya, suhu udara sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari, namun tidak turun hujan, maka patut diwaspadai akan adanya angin kencang. Kedua, amati keadaan sekitar seperti daun-daun pada pepohonan. Apakah bergoyang-goyang dengan cepat, biasanya tidak lama lagi hujan dan angin kencang akan tiba. Ketiga, udara dingin dan langit gelap gulita, mendung, berwarna hitam gelap, dan pepohonan bergoyang-goyang.
Interpretasi
Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa angin puting beliung bermacam-macam dan bersifat destruktif. Mulai dari rumah-rumah yang rusak, jembatan roboh, kebun-kebun warga rusak, kerugian material, jatuhnya puing-puing bangunan serta sampah yang terbawa berserakan, sehingga menyebabkan kerugian korban jiwa. Maka dari itu, angin puting beliung menjadi sangat menakutkan apabila terjadi karena menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
No comments:
Post a Comment